Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Puisi Menunjuk Pemimpin

Salam Membaca Waktu

Setiap kisah menjadi tanda untuk dibaca pada setiap waktu yang berjalan. Ijinkan blog ini menjadi ungkapan bentuk yang bisa anda baca dan pahami dengan makna sendiri.

Ilustrasi oleh : halleykawistoro.com


Menunjuk Pemimpin
oleh: Halley Kawistoro

Hei..engkau yang disana
duduk manis bergelimang dosa
tidur lelap tanpa pikir lapar
melangkah ringan dengan mahkota kuasamu

Hei..engkau disana
Aku menunjukmu tanpa ragu
pada tiap layar kaca
aku beri tanda suka atau kugeser benci lewat telunjuk.

Hei..engkau disana
aku masih tetap sama
bukan siapa-siapa
aku hanya bisa bercerita tentang apa yang kutunjuk
apa yang kuharap tanpa suara samar-samar.

Hei.. engkau pemimpin
yang bisanya mengumbar kata sabar
tetapi kami terasa sangat lapar
karena engkau jauh tidak akan perduli
tentang rasa lapar
tentang rasa rindu
untuk kalian para pemimpin yang akan segera datang.

Hei..engkau
siapkan cerita sehabis kampanye matang
dengan jumpa berulang.

Sedangkan aku hanya bisa mengurung diri
sedangkan aku
hanya bisa beri telunjuk pada yang satu.
kepada anda Pemimpin yang terikat janji
biarkan ditunjuk kembali bila menikmati.
19/12/2018

Pesan Puisi:
Peristiwa dalam kehidupan membawa arti bagi setiap manusia. Ada seorang tokoh yang diberi gelar Pemimpin. Sebuah gelar yang seharusnya di emban dengan dedikasi dan tanggung jawab. bukan semena-mena disalahgunakan.

Siapapun dari kita harus saling mengingatkan satu sama lain. jangan sampai tanggung jawab yang di titipkan disalahgunakan dengan melakukan hal-hal yang tidak berarti dan mementingkan diri sendiri. apakah perlu ditunjuk untuk tersadar dan teringat kembali.

Mari Kita Membaca Waktu. Salam untuk memaknai hidup.


Post a Comment for "Puisi Menunjuk Pemimpin"